Selasa, 23 April 2013

Perilaku Produsen


Perilaku Produsen
1. Produsen dan Fungsi produksi

Produsen adalah salah satu bagian penting dalam kegiatan ekonomi,karena jika tidak ada produsen maka tidak akan mungkin kegiatan ekonomi dapat berjalan sebagai mana mestinya,berikut penjelsan mengenai produsen dan perilaku-perilaku produsen.
Yang dimaksud dengan teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil penjualan outputnya.
Di dalam menganalisis teori produksi, kita mengenal 2 hal:
produksi jangka pendek,
yaitu bila sebagian faktorSeorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuannya harus menentukan dua macam keputusan:
berapa output yang harus diproduksikan
berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input) dipergunakan.
Untuk menyederhanakan pembahasan secara teoritis, dalam menentukan keputusan tersebut digunakan dua asumsi dasar:
1. bahwa produsen atau pengusaha selalu berusaha mencapai keuntungan yang maksimum
2. bahwa produsen atau pengusaha beroperasi dalam pasar persaingan sempurna.
Dalam teori ekonomi, setiap proses produksi mempunyai landasan teknis yang disebut fungsi produksi. Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan fisik atau teknis antara jumlah faktor-faktor produksi yang dipergunakan dengan jumlah produk yang dihasilkan per satuan waktu, tanpa memperhatikan harga-harga, baik harga faktor-faktor produksi maupun harga produk. Secara matematis fungsi produksi tersebut dapat dinyatakan:
Y = f (X1, X2, X3, ……….., Xn)
dimana Y = tingkat produksi (output) yang dihasilkan dan X1, X2, X3, ……, Xn adalah berbagai faktor produksi (input) yang digunakan. Fungsi ini masih bersifat umum, hanya biasa menjelaskan bahwa produk yang dihasilkan tergantung dari faktor-faktor produksi yang dipergunakan, tetapi belum bias memberikan penjelasan kuantitatif mengenai hubungan antara produk dan faktor-faktor produksi tersebut. Untuk dapat memberikan penjelasan kuantitatif, fungsi produksi tersebut harus dinyatakan dalam bentuknya yang spesifik, seperti misalnya:
a) Y = a + bX ( fungsi linier)
b) Y = a + bX – cX2 ( fungsi kuadratis)
c) Y = aX1bX2cX3d ( fungsi Cobb-Douglas), dan lain-lain.
Dalam teori ekonomi, fungsi produksi diasumsikan tunduk pada suatu hukum yang disebut :
The Law of Diminishing Returns (Hukum Kenaikan Hasil Berkurang).
Hukum ini menyatakan bahwa apabila penggunaan satu macam input ditambah sedang input-input yang lain tetap maka tambahan output yang dihasilkan dari setiap tambahansatu unit input yang ditambahkan tadi mula-mula naik, tetapi kemudian seterusnya menurun jika input tersebut terus ditambahkan.
·         Hubungan produk dan faktor produksi yang digambarkan di atas mempunyai lima sifat yang perlu diperhatikan, yaitu :
Mula-mula terdapat kenaikan hasil bertambah ( garis OB), di mana produk marginal semakin besar; produk rata-rata naik tetapi di bawah produk marginal.
·        
Pada titik balik (inflection point) B terjadi perubahan dari kenaikan hasil bertambah menjadi kenaikan hasil berkurang, di mana produk marginal mencapai maksimum( titik B’); produk rata-rata masih terus naik.
·        
Setelah titik B, terdapat kenaikan hasil berkurang (garis BM), di mana produk marginal menurun; produk rata-rata masih naik sebentar kemudian mencapai maksimum pada titik C’ , di mana pada titik ini produk rata-rata sama dengan produk marginal. Setelah titik C’
·        
Pada titik M tercapai tingkat produksi maksimum, di mana produk marginal sama dengan nol; produk rata-rata menurun tetapi tetap positif.
·        
Sesudah titik M, mengalami kenaikan hasil negatif, di mana produk marginal juga negatif produk rata-rata tetap positif.
Dari sifat-sifat tersebut dapat disimpulkan bahwa tahapan produksi seperti yang dinyatakan
dalam The Law of Diminishing Returns dapat dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu :
a. produksi total dengan increasing returns,
b. produksi total dengan decreasing returns, dan
c. produksi total yang semakin menurun.
Disamping analisis tabulasi dan analisis grafis mengenai hubungan antara produk total, produk rata-rata, dan produk marginal dari suatu proses produksi seperti diatas, dapat pula
digunakan analisis matematis. Sebagai contoh, misalnya dipunyai fungsi produksi :
Y = 12X2 – 0,2 X3,
dimana :
Y = produk
X = faktor produksi.
FUNGSI PRODUKSI

Fungsi produksi adalah suatu bagian fungsi yang ada pada perusahaan yang bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi. Dengan mengatur kegiatan itu maka diharapkan proses produksi akan berjalanlancar dan hasil produksi pun akan bermutu tinggi sehingga dapat diterima oleh masyarakat pemakainya. Bagian produksi dalam menjalankan tugasnya tidaklah sendirian akan tetapi bersama-sama dengan bagian-bagian lain seperti bagian pemasaran, bagian keuangan serta bagian akuntansi. Oleh karena itu haruslah diadakan koordinasi kerja agar semua bagian dapat berjalan seiring dan seirama dan dapat dihindarkan benturan – benturan kepentingan antar bagian dalam perusahaan.
Tugas utama dari bagian produksi dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan perusahaan secara umum adalah berusaha mencapai biaya produksi yang rendah, mutu produk yang tinggi, tanggapan yang cepat atas permintaan, dan fleksibilitas untuk membuat beragam barang yang sesuai dengan selera dan spesifikasi pelanggan (Amirullah, 2002) .

Fungsi-fungsi operasi yang akan dibahas di sini meliputi;
1) perencanaan dan desain produk
2) perencanaan kapasitas produk
3) perencanaan layout pabrik
4) Perencanaan Layout Mesin-mesin Pabrik
5) Perencanaan Bahan Baku

2. Produksi Optimal

Konsep efisiensi dari aspek ekonomis dinamakan konsep efisiensi ekonomis atau efisiensi harga. Dalam teori ekonomi produksi, pada umumnya menggunakan konsep ini. Dipandang dari konsep efisiensi ekonomis, pemakaian faktor produksi dikatakan efisien apabila ia dapat menghasilkan keuntungan maksimum. Untuk menentukan tingkat produksi optimum menurut konsep efisiensi ekonomis, tidak cukup hanya dengan mengetahui fungsi produksi. Ada syarat lagi yang harus diketahui, rasio harga harga input-output. Secara matematis, syarat tersebut adalah sebagai berikut. Keuntungan (p) dapat ditulis : p = PY.Y -Px.X, di mana Y = jumlah produk;
PY = harga produk;
X = faktor produksi;
Px = harga factor produksi.

Produksi optimal dikaitkan dengan penggunaan factor produksi untuk memproduksi output tertentu, posisi optimal akan tercapai ketika tidak mungkin mengurangi output produksi yang lain untuk meningkatkan output.

Tingkat produksi optimal atau Economic Production Quantity (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan. Metode EPQ dapat dicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimun. Artinya, tingkat produksi optimal akan memberikan total biaya persediaan atau total inventori cost (TIC) minimum.
Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan. Metode EPQ menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut:
1. Barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dari tingkat permintaan.
2. Selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan.
3. Selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan selama pemenuhan.

Penentuan Volume Produksi yang Optimal

Menurut Riyanto (2001), penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya variable saja. Biaya variable dalam persediaan pada prinsipnya dapat digolongkan sbb :


1.      Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).
2.      Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang disebut biaya penyimpanan (holding cost).
Biaya penyimpanan terdiri atas biaya yang-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar apabila rata-rata persediaan semakin tinggi.Biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan diantaranya :


1.      Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas atau pendingin)
2.      Biaya modal (opportunity cost of capital)
3.      Biaya keusangan
4.      Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan
5.      Biaya asuransi persediaan
6.      Biaya pajak persediaan
7.      Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan
8.      Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya.

Apabila salah satu biaya diatas naik, maka biaya produksi pun akan naik seperti pada kondisi Indonesia saat ini yang menghadapi kenaikan BBM, para produsen akan menaikkan harga hasil produksi mengikuti harga BBM yang bertambah kemudian tidak menutup kemungkinan harga bahan baku dan biaya-biaya lain dalam proses produksi pun ikut naik seiring dengan kenaikkan harga BBM sehingga mau tidak mau walaupun produsen sudah menekan biaya produksi menjadi seminimal mungkin tapi harga hasil produksi pun harus naik agar tidak terjadi kerugian bagi produsen.

3. LEAST COST COMBINATION

Least cost combination digunakan untuk menentukan kombinasi yang mana memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan. Dalam least cost combination terdapat istilah isoquant dan isocost. Isoquant atau disebut juga isoproduct curve adalah kurva yang menunjukan hubungan antara berbagai kemungkinan kombinasi 2 variabel input dengan tingkat output tertentu. Sebagai contoh dalam hal ini variabel yang digunakan adalah Tenaga Kerja dan Modal.

Tabel Kombinasi Tenaga Kerja dan Modal untuk menghasilkan 100, 200, dan 300 unit produk.

Kombinasi 
Tenaga Kerja 
Modal 
2 
16 
4 
11 
7 
7 
11 
3 
16 
1 

Dari tabel diatas dapat dibuat kurva isoquant, contoh :


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgi3-iGsdJoquEeM7BFWCW9UVrQll6dJ7GdW0tL9_XXHsFYdF64LtE5YXDXAlHki6r06OylzffJZKyxPB32TGZVtOzoiLEbGk_Yl7PHstoCgD1ECqdQ8br3iS_hyphenhypheneABtAIXQilWXAW2uHE/s320/New+Picture.png

Sementara itu Isocost atau disebut juga garis ongkos sama adalah kombinasi faktor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan cara mengeluarkan sejumlah biaya tertentu. Untuk dapat menggambar grafik isocost ini harus diketahui uang yang tersedia dan harga masing-masing faktor produksi.

Contoh : Modal tersedia $500, harga Tenaga Kerja $15,- per unit dan modal $8,- per unit.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8ub3-FqTLN42endUxVqydXbrC_FCavbWRdWLp3gWjzR4aFRo5eFYBUknFHL6tBTLuhDd_h1Txt_OUCRVtM42_bxt4Pd96XBJRZNTgduk2Aax7WGhezKT5y797un4gp_Wr60qTNHBfNGA/s320/New+Picture+%281%29.png

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxIH-pK85OJ8ytxVExKXM3WRnOAfqVcHa0DmqFmndULQcbVfa0teWYEO8CGssWXgMl67awUFM_kp361_r0T_F9WsGgqdVElFNFpj-fu-gb2zQtUvAX8uwwD1on5bUfRcO4X8DAI0ehODk/s320/New+Picture+%282%29.png

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgCGA5YD_KejByRZUChoGTsNsP1YonmP5094QX4Ydl5y5XiBz76rg2GRt-ngjqVHUoKlAY63IQQtzwYk-2YJEhhz-OZ5Ygbp8P8QXuFEUEGJYWt3gx83o-mCGBjru32-01p-_vjCpK8G0/s1600/New+Picture+%283%29.png

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlHpDt0_RzF9vZfkBPF4amx-ZW-X5ztPqj3pFZWXt575INDxSf-rblfGg4BVmXTS4Vyl4SeCxHVZx7EC0RcsAkHDpBi-NM5hfyiokyeiv2AoK7xQhpsg8CBcY-5Pv3BDxhXY4fM-xPMU8/s320/New+Picture+%284%29.png

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEga3xToBcRgSBjPepEFn6VUYU5iPyYOQCiXAhW9XP1MHpP4Wgc578Dl93VoUGwBIRmrMuDyPAlUSYS3zxWnwfHY9zTJEJXkFtQG3tiWnXym6R6mJyTLI7lhZlQ_DKWIyDs4f7R0_Himlw4/s1600/New+Picture+%285%29.png

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmIZZP1Ry5DUADOEPkdi8x7Z3UlZxPU_0DDvfHqVfd2TYGRzcl6uBZXCzJmfDbbotd2Z5ktP6sDSguHr9rgLfKUU-xqAa6pMjYbhuK2Cdpgd6NuH_l7pBuabwVOaT7PnM5QS-x_HYoQ-c/s320/New+Picture+%286%29.png


Untuk dapat mencapai tingkat produksi optimal dengan biaya minimum bisa menggunakan kurva bersinggungan antara isoquant dan isocost dengan syarat :



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRctDHAchdlVv3ch0rxfP-jr84XL6NEWC_C47IodKcP6E6VJbCULnn-LPxkSxCZMrh-2qxyfQTpItQkVz2Kb_uykDZIDZmP_H6SeGZaOMFZ9OAXcjMAemlWepuQJXaH_8w0cutoY0rTps/s1600/New+Picture+%287%29.png
disebut Marginal Rate Of Technical Subsitution (MRTS) yaitu jumlah input (x1) harus ditambah jika input (x2) dikurangi agar output yang dihasilkan tetap. Syarat inilah disebut Least Cost Combination.


Contoh dari cara meminimalkan ongkos produksi jika hasil output sudah di ketahui dengan data sebagai berikut : Toko sepatu memiliki modal tersedia $8.000, harga Tenaga Kerja $10,- per unit dan modal $25,- per unit dan jumlah yang diproduksi 200 unit sepatu. 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzKXyLe2iNvhqPfCU29di6X0J2T8tu6RNgEqfzWEv2zFJwjYT-b3BK64TvDVQueCHAtCskQBSZ45QC0ljTiXlRmyoy5HfxDshDWjtbmTHkBpTU5XhxrxwY8T0LgDfo_qfu4VoDu72WKs4/s320/New+Picture+%289%29.png
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7vXHLoPgmB_wIED_AT87S43Q9Z7X3zGaUZIj0H_42YgzVQl5AvGNK5ANgn4S_Jr2HUg-cNK_zOVS6OHNRoY0VFOxWm_YZDnHWILY4l1Fm7b1COyeLv9W-ZtTLjh4WIKLICQepHzWdPEg/s320/New+Picture+%288%29.png
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9pDpaqa18R6no-Vg0WveHqxu62HY_jCkvN99GUFvFkGV0WIeGqMJAuJGrmFq1JBGf4I9vG38nyHyLHo4j6qZBHg_yU4NaMJBTB7XIjurfqsxYuslmSRmRPq-gpHIvQuGuFZg6a6Ok1fk/s320/New+Picture+%252810%2529.png
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3yXBbhzw_xBZ0nG-8R6HwufKvKAuT0Ghu-6SqzlXm5KDZ0GCXjnPCHfEiiCpznnFivquJBMaOz1TUwDTLViFGQgpqEN7yaLu97czgMfyBBR03RRdGUzbgVTkqjjRlJl-KcghkcLAcAG0/s320/New+Picture+%2811%29.pnghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHpFeKGgqjF-1fwSFUmV5rHz_BY2Da7ZSuUDzenXISXH8LBeqoIm6wS3yPT6srBh19mN6uaFi0x9GoFJkerk_-ONIQFr48F-nq8QaE4h4Tm_qMaiQ68Wmw9RslnV7mz1DuQhrsXS7Cs8g/s320/New+Picture+%2812%29.png
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSeqGgu-S-mXqSYvz4QRRqnGf7AP6cH1rEDaCj2S0Cd7evPENgqKJsdQ3s4-TbV4w-bGESNHt2ga1C87S766bmDA2oEdof_k3YFuj995TSfueUTdO279yS22ocumite7uaIdxJH7zVjhU/s320/New+Picture+%2813%29.png
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZoHcWC4hBMrRu7JtTv6IDfLOEmw_7xFH1kuVVhgXOvjCOHWn4w9RrINNj7994j-hcAmVIkCApmYN24bxMBnSfdKFnPjv84t72I_R-AnNrpd3kQt8j3Ov6xhHAFokTXc679xR0wtBwM9g/s320/New+Picture+%252814%2529.png











SUMBER :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar