Analisis Pendapatan Nasional untuk Perekonomian tertutup
Sederhana dan pertumbuhan Ekonomi
· Analisis Pendapatan Nasional Dengan Perekonomian Tertutup Sederhana Dua Sektor
Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya,manusia
harus mempunyai penghasilan. Setiap penghasilan yang diterima oleh seseorang
merupakan pendapatan bagi orang tersebut.Pendapatan dari orang perorang dari
suatunegara akan dihitung dalam pendapatan nasional.Namun,tidak semua
pendapatan yang diterima seseorang dihitung sebagai pendapatan nasional.Seorang
ibu rumah tangga bekerja guna melayani keperluan rumah tangganya,seperti
memasak,mencuci,dan ibu tersebut sudah menghasilkan barang berupa makanan dan
jasa.Akan tetapi barang dan jasa yang dihasilkan tersebut tidak dihitung dalam
pendapatan nasional karena tidak dijual kepada orang lain dan tidak mendapatkan
balas jasa.Apabila ibu rumah tangga tadi membuka usaha,misalnya rumah makan
atau menerima pesanan makanan untuk umum,maka balas jasa yang diterimanya dapat
dihitung dalam pendapatan nasional.Seorang pelukis membuat suatu lukisan dan
menjualnya kepada orang lain.Pelukis tersebut memperoleh pendapatan dari hasil
penjualan produk yang dihasilkannya. Maka pendapatan pelukis ini dihitung dalam
pendapatan nasional.Beberapa tahun kemudian,apabila lukisan tersebut dijual
oleh orang yang membeli lukisan dari pelukis,maka hasil penjualan itu menjadi
pendapatan baginya.Akan tetapi,pendapatan itu tidak dihitung dalam pendapatan
nasional,karena tidak ada produksi barang atau jasa yang dihasilkan.
Pendapatan Nasional dengan Perekonomian Tertutup
Sederhana Dua Sektor adalah Produk Nasional Neto dikurangi pajak tak langsung
ditambah subsidi . Jumlah inilah yang diterima faktor produksi yang dimiliki
penduduk suatu negara . Pendapatan Nasional dengan Perekonomian Tertutup
Sederhana Dua Sektor merupakan penjumlahan dari lima hal , yaitu
a.
Upah atau gaji yang diterima buruh atau karyawan
b.
Pendapatan dari seseorang yang melakukan bisnis individu (bukan perusahaan)
c.
Keuntungan perusahaan
d.
Pendapatan bunga selisih dari perusahaan
e.
Pendapatan sewa
· Model Analisis Dengan Variabel
Investasi Dan Tabungan
Konsumsi adalah bagian pendapatan yang dibelanjakan
untuk kebutuhan konsumsi. Tabungan adalah bagian pendapatan yang tidak
dikomsumsi.Jadi,besarnya pendapatan akan sama dengan besarnya konsumsi ditambah
dengan tabungan (Y = C + S ).
Tujuan
dari pelaksanaan model analisis dengan variabel investasi tabungan ini adalah
mencari keuntungan di kemudian hari melalui pengoperasiaan mesin dan pabrik .
Analisis
keuangan pemerintah biasanya mencakup 4 aspek sebagai berikut, yaitu :
·
Operasi
keuangan pemerintah dalam hubungan dengan defisit / surplus anggaran dan
sumber-sumber pembiayaannya;
·
Dampak operasi keuangan pemerintah terhadap kegiatan sektor riil melalui
pengaruhnya terhadap Pengeluaran Konsumsi dan
Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) pemerintah;
·
Dampak
rupiah operasi keuangan pemerintah atau pengaruh operasi keuangan pemerintah
terhadap ekspansi bersih pada jumlah uang yang beredar;
Dampak Valuta Asing operasi keuangan pemerintah atau
pengaruh operasi keuangan pemerintah terhadap aliran devisa masuk bersih.
Terdapat
sumber data untuk memperkirakan Investasi dan Tabungan Nasional, yaitu :
·
· Data Produk Domestik Bruto atas dasar
harga berlaku menurut penggunaan
·
· Neraca Arus Dana yang digunakan oleh
tim gabungan B.P.S., Bank Indonesia, dan Departemen Keuangan.
·
Dalam
menganalisis pertumbuhan Produk Domestik Bruto terlihat adanya kecenderungan
untuk lebih menggunakan data Produk Domestik Bruto menurut penggunaan. Kalau
kita menganggap bahwa perkiraan Investasi dan Tabungan Nasional Bruto yang
dihasilkan oleh Tim Gabungan B.P.S., Bank Indonesia, dan Departemen Keuangan
lebih mendekati kebenaran, maka seyogyanya data statistik Produk Domestik Bruto
menurut penggunaan yang dipublikasikan oleh B.P.S. perlu diperbaiki.
·
Hubungan
antara pertumbuhan ekonomi, inflsi dan pengangguran
·
Salah
Satu masalah jangka pendek dalam ekonomi yaitu inflasi, pengangguran dan neraca
pembayaran.
·
Inflasi
(inflation) adalah gejala yang menunjukkan kenaikan tingkat harga umum yang
berlangsung terus menerus.
·
Ada tiga
jenis inflasi yaitu:
·
1) inflasi tarikan permintaan (demand-pull inflation)
·
2) inflasi desakan biaya (cost-push inflation)
·
3) inflasi karena pengaruh impor (imported inflation).
·
Tingkat inflasi yang terjadi dalam suatu
negara merupakan salah satu ukuran untuk mengukur baik buruknya masalah ekonomi
yang dihadapi suatu negara. Bagi negara yang perekonomiannya baik, tingkat
inflasi yang terjadi berkisar antara 2 sampai 4 persen per tahun.
·
Tingkat inflasi yang berkisar antara
2 sampai 4 persen dikatakan tingkat inflasi yang rendah. Selanjut tingkat
inflasi yang berkisar antara 7 sampai 10 persen dikatakan inflasi yang tinggi.
·
Ekonomi
Sederhana (Tertutup).
·
·
Dengan asumsi tidak adanya ekspor dan impor
dan tidak ada pemerintah maka komponen permintaan agregat (aggregate demand)
atau output sama dengan konsumsi (dengan notasi C)ditambah dengan investasi
(dengan notasi I).Y = C + I (1)Seperti telah disebut diatas output, Y sama
dengan income. Persamaan (1) diatas artinya bahwaoutput yang diproduksi oleh
ekonomi sama dengan aggregate demand dimana aggregate demandini terdiri dari konsumsi
dan investasi.
·
·
Output ini juga sama dengan income
yang diterima olehseorang pelaku ekonomi (misalnya pengusaha) dan digunakan
sebagian untuk konsumsi dansisanya akan digunakan untuk belanja barang modal
guna melanjutkan proses produksi berikutnya, belanja ini dikategorikan sebagai
investasi untuk memproduksi barang dan jasaselanjutnya.
·
·
Dengan demikian income (output) dari sisi
produsen digunakan untuk konsumsi (C) dan sisanya diinvestasikan (I). Dari sisi
alokasi income atau konsumen maka income yangdidapat akan digunakan sebagian
besar untuk konsumsi dan sisanya akan ditabungkan (S), hal inikarena konsumen
tidak mempunyai usaha sendiri seperti halnya dengan produsen sehingga
·
formula:
·
(1) diatas dapat ditulis sebagai berikut :Y
= C + S
·
(2) Bila kedua persamaan diatas digabung
maka didapat C + I = Y = C + S
·
(3) Persamaan sebela kiri adalah komponen
aggregate demand atau output dan sebelah kanan adalah aloksi atau
penggunaan income. Atau output yang diproduksi sama dengan output yang
dijualdan sama dengan income yang diterima. Income yang diterima digunakan
untuk konsumsi dansisanya ditabung. Persamaan diatas akhirnya menjadi:I = S
·
(4) Saving sama dengan investasi, artinya
sumber dana untuk investasi berasal dari tabungan. Darisisi aggregate, konsumen
atau private sektor tidak melakukan investasi sendiri terhadap uangnyayang
berlebih tetapi pada umumnya akan menyimpan uangnya di Bank sebagai tabungan
(S) dan bank akan menyalurkan dana tersebut kepada orang-orang yang membutuhkan
berupa kreditusaha atau investasi (I).
·
Dari sisi individual saving yang dilakukan
oleh konsumen tidak berartiakan langung dialoksikan kepada kegiatan produktif
(productive investment), karenaketerbatasan yang dimiliki oleh konsumen
sehingga mereka memerlukan jasa perbankan untuk melakukan kegiatan tersebut.2.
Konsumsi dan InvestasiApabila tabungan berjumlah cukup besar, maka akan
digunakan untuk kegiatan menghasilkankembali barang dan jasa yang diperlukan
konsumen. Dengan kata lain, tabungan akan digunakanmelakukan investasi. Bila
digambarkan dengan rumus, maka akan didapat rumus berikut ini :Y = C + SY = C +
I sehingga I = SFaktor ± faktor yang mempengaruhi besar investasi anatara lain:
·
1. Tingkat bunga. Kenaikan tingkat bunga akan
mempengaruhi keinginan untuk berinvestasi, dansebaliknya.
·
2. Jumlah permintaan. Semakin besar jumlah
permintaan konsumen terhadap barang dan jasa,keinginan untuk melakukan
investasi juga semakin besar.
·
3. Perkembangan teknologi. Kemajuan teknologi juga
akan meningkatkan keinginan untuk berinvestasi, karena teknologi yang maju akan
mengurangi biaya produksi dan meningkatkan jumlah keuntungan.
· Angka Pengganda
Angka pengganda atau multiplier adalah hubungan
kausal antara variabel tertentu dengan variabel pendapatan nasional. Jika
angka pengganda tersebut memepunyai angka yang tinggi, maka dengan
perubahanyang terjadi pada variabel tersebut akan memengaruhi angka terhadap
tingkat pendapatan nasional yang besar juga, dan sebaliknya. Perubahan
pendapatan anasional itu ditunjukan oleh suatu anagka pelipat yang disebut
dengan koefisien multiplier.
Proses multiplier adalah adanya perubahan pada
variabel investasi menyababkan pengeluaran agregat menjadi berubah. Namun dari
keseombangan pendapatan nasional tidak sebesar pertambahan investasi tersebut.
· Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi Inflasi dan Pengangguran
Jumlah
orang yang menganggur adalah jumlah orang di negara yang tidak memiliki
pekerjaan dan yang tersedia untuk bekerja pada tingkat upah pasar saat ini. Ini
dengan mudah dapat diubah menjadi persentase dengan mengaitkan jumlah
pengangguran, dengan jumlah orang dalam angkatan kerja.
Inflasi
adalah kenaikan harga secara umum selama 12 bulan. Ini diukur dengan mengambil
rata-rata tertimbang semua produk konsumen (tertimbang pada frquency pembelian)
dan menganalisis tren harga keseluruhan. Hal ini sering disebut Indeks Harga
Konsumen (CPI) atau Harmonised Indeks Harga Konsumen (HICP). Hal ini
menunjukkan berapa banyak, sebagai persentase, tingkat harga umum dari semua
barang-barang konsumsi telah berubah sepanjang tahun.
Pengangguran atau
tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang
mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang
yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya
disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding
dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerap-nya. Pengangguran
seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya
pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga
dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Kelangkaan produksi dan/atau juga termasuk adanya kelangkaan distribusi, walau permintaan secara umum tidak ada perubahan yang meningkat secara signifikan dapat menimbulkan inflasi. Hal itu merupakan kekurang efektifan dari pertumbuhan ekonomi. Sehingga secara tidak langsung besar kemungkinan terjadinya pengangguran. Jadi pertumbuhan ekonomi yang sedikit dapat menyebabkan terjadinya inflasi, dan akibat dari inflasi itu sendiri adalah pengangguran di mana-mana.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar